PEMANFAATAN AMORPHOPHALLUS CAMPANULATUS
DALAM BENTUK BAKPIA BASAH RENDAH GLIKEMIK
KHAS KOTA BLITAR SEBAGAI PELUANG USAHA KULINER
Oleh Yeni Trisnawati S.Pd., M.M
ABSTRAK
Suweg dengan nama latin (Amorphophallus campanulatus) merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang biasanya tumbuh secara liar dan belum dimanfaatkan oleh masyarakat secara potensial. Padahal suweg mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Suweg juga memiliki banyak kelebihan, hasil penelitian menunjukkan bahwa umbi suweg berpotensi sebagai pangan alternatif diet bagi penderita diabetes mellitus karena nilai IG-nya cukup rendah yaitu sebesar 42.Umbi suweg yang banyak terdapat di kota Blitar pada khususnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi bakpia basah, sehingga memberikan nilai tambah pada suweg itu sendiri yang pada akhirnya bisa menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Daerah potensial penghasil suweg berada di desa Sumberagung dan Trenceng Kecamatan Doko, dan desa Jatisari Kec Wlingi Kabupaten Blitar. Setelah itu dilakukan produksi tepung dan bakpia basah serta dibungkus dengan menarik dan dipasarkan di daerah Blitar dan sekitarnya. Serta melakukan iji kandungan unsur sehingga diperoleh kandungan per biji bakpia sebagai berikut P 6%, K 38,5%, Ca 18%, Fe 2,6 %, Ni 0,9%, Cu 1,7%, Zn 0,2%, Zr 25%, Yb 2%, Re 4%. Pencatatan pemasukan dan pengeluaran dana untuk produksi dilakukan setiap minggu dan disusun ke dalam cashflow setiap bulan.
Bakpia berbahan dasar suweg lebih diminati oleh masyarakat karena mempunyai rasa yang lebih enak dan menarik minat pembeli terbukti dengan pemasaran yang telah dilakukan di daerah Blitar dan sekitarnya. Rata-rata penjualan setiap bulan adalah Rp 742.500,- dengan rata-rata keuntungan yang didapat setiap bulan sebesar Rp 187.700, sehingga diperoleh pengembalian modal selama kurang leih 16 bulan.
Kata kunci: Amorphophallus campanulatus (suweg), bakpia basah, kota Blitar, peluang usaha